Rabu, 18 Juli 2012

STRUKTUR DAN FUNGSI MATA

Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak.

STRUKTUR & FUNGSI
Mata memiliki struktur sebagai berikut:

· Sklera (bagian putih mata)
 merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat.
· Konjungtiva 
selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera.
· Kornea 
struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya.
· Pupil 
daerah hitam di tengah-tengah iris.
· Iris
jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil.
· Lensa 
struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus danvitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.
· Retina 
lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.
· Saraf optikus 
kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke otak.
· Humor aquoeus 
cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris.
· Humor vitreus 
gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).

 
Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil.
Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk dengan cara membuka dan menutup, seperti halnya celah pada lensa kamera. Jika lingkungan di sekitar gelap, maka cahaya yang masuk akan lebih banyak; jika lingkungan di sekitar terang, maka cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit.
Ukuran pupil dikontrol oleh otot sfingter pupil, yang membuka dan menutup iris.

 
Lensa terdapat di belakang iris.
Dengan merubah bentuknya, lensa memfokuskan cahaya ke retina. Jika mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot silier akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Jika mata memfokuskan pada objek yang jauh, maka otot silier akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah.
Sejalan dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur, kemampuannya untuk menebal menjadi berkurang sehingga kemampuannya untuk memfokuskan objek yang dekat juga berkurang. Keadaan ini disebut presbiopia.

Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah.
Bagian retina yang paling sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Banyaknya ujung saraf ini menyebabkan gambaran visuil yang tajam. Retina mengubah gambaran tersebut menjadi gelombang listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak.

Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian serat saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus (suatu daerah yang berada tepat di bawah otak bagian depan).
Kemudian sebelum sampai ke otak bagian belakang, berkas saraf tersebut akan bergabung kembali.

Bola mata terbagi menjadi 2 bagian, masing-masing terisi oleh cairan:
  1. Segmen anterior :mulai dari kornea sampai lensa.
  2. Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina.
Segmen anterior berisi humor aqueus yang merupakan sumber energi bagi struktur mata di dalamnya.
Segmen posterior berisi humor vitreus.
Cairan tersebut membantu menjaga bentuk bola mata.

Segmen anterior sendiri terbagi menjadi 2 bagian:
  1. Bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris
  2. Bilik posterior : mulai dari iris sampai lensa.
Dalam keadaan normal, humor aqueus dihasilkan di bilik posterior, lalu melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata melalui saluran yang terletak ujung iris.

Selasa, 17 Juli 2012

GLAUKOMA

Glaukoma adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara produksi cairan dan pembuangan cairan dalam bola mata. Apabila tidak segera ditangani, tekanan yang tinggi dalam bola mata bisa merusak jaringan-jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata.


Glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak. Diperkirakan 66 juta penduduk dunia sampai tahun 2010 akan menderita gangguan penglihatan karena glaukoma. Penyakit glaukoma ini termasuk berbahaya, lebih bahaya daripada katarak karena kebutaan yang disebabkan oleh glaukoma tidak bisa disembuhkan, sedangkan kebutaan yang disebabkan oleh katarak masih bisa diobati dengan operasi.
Penderita glaukoma sering tidak menyadari adanya gangguan penglihatan sampai terjadi kerusakan penglihatan yang sudah lanjut. Diperkirakan 50% penderita glaukoma tidak menyadari mereka menderita penyakit tersebut sampai mereka mengalami kerusakan mata yang parah.

Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Penanganan dini sebelum parah adalah jalan satu-satunya cara untuk menghindari kerusakan penglihatan serius akibat glaukoma. Jika Anda yang punya ciri-ciri berikut ini, sebaiknya Anda rutin memeriksakan mata.
  • Ada keluarga Anda yang menderita glaukoma.
  • Tekanan bola mata tinggi (mata Anda cepat lelah).
  • Anda menderita miopia atau rabun jauh.
  • Anda menderita diabetes atau kencing manis.
  • Anda menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
  • Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi darah buruk)
  • Pernah mengalami kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya
  • Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama

Apabila Anda punya salah satu atau beberapa ciri seperti yang kami sebutkan di atas, maka Anda punya "bakat" untuk menderita glaukoma. Segeralah periksa ke dokter mata terdekat.

Dalam literatur medis dikenal empat jenis glaukoma, yaitu:

1. Primary Open-Angle Glaucoma / Glaukoma Sudut-Terbuka Primer
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang paling umum dijumpai. Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga resiko tinggi bila ada riwayat dalam keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan berat dari syaraf optik dan penglihatan terpengaruh secara permanen. Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini.

2. Acute Angle-Closure Glaucoma / Glaukoma Sudut-Tertutup Akut
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya yang mengganggu. Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warna pelangi apabila melihat lampu atau cahaya. Beberapa pasien ada yang sering merasa mual dan muntah-muntah. Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan kebutaan dalam waktu yang singkat. Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut segera hubungi dokter spesialis mata Anda dan melakukan perawatan.
  
3. Secondary Glaucoma / Glaukoma Sekunder
Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, mata terluka, peradangan, pendarahan di dalam mata, penyakit mata yang menghalangi cairan mata, dan efek samping dari operasi mata sebelumnya.
  
4. Congenital Glaucoma / Glaukoma Kongenital
Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau segera setelah kelahiran, biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap cahaya.

Penanganan Glaukoma

Glaukoma dapat ditangani dengan obat tetes mata, obat untuk ditelan, tindakan laser atau operasi yang bertujuan untuk menurunkan/menstabilkan tekanan bola mata dan mencegah kerusakan penglihatan lebih lanjut. Semakin dini deteksi glaukoma maka akan semakin besar tingkat kesuksesan pencegahan kerusakan penglihatan.

 So.., mencegah lebih baik dari pada mengobati,,.!

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

 
Welcome In My Blog "GENJUTSU SINGKEP" And ThankS For Visiting